Peralatan Instalasi Listrik Rumah
peralatan instalasi listrik yang utama dan umum
terpasang di perumahan.
1. Bargainser (“Meteran
Listrik”)
Alat ini terpasang di tiap rumah yang berlangganan
listrik PLN. Bagian ini adalah batas antara PLN dan pelanggan. Lepas dari ini
adalah tanggung jawab pelanggan. Bargainser adalah masih tanggung jawab PLN.
Jadi alat ini milik PLN dan disegel oleh PLN. Hanya petugas resmi dari PLN yang
berhak membuka bargainser ini. Saat membuka biasanya segel dirusak dan kemudian
dipasang segel baru sesudah ditutup kembali. Karena itu bila terjadi masalah
dengan bagian ini, segera panggil petugas PLN.
Bargainser yang dipasang di Instalasi Listrik
Rumah
|
Bila ada rumah yang menggunakan listrik tetapi tidak
ada bargainser terpasang, bisa jadi rumah tersebut menggunakan pembangkit
listrik sendiri (genset), disuplai dari rumah lainnya atau pemakaian illegal
(kami yakin kesadaran masyarakat kita sudah sangat bagus untuk selalu
menggunakan pemakaian legal).
Fungsi-fungsi
dari bargainser adalah :
a. Pembatas daya yang digunakan oleh pelanggan (sesuai
dengan kontrak pemasangan)
b. Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau “Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour)
c. Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.
b. Mencatat daya yang dipakai oleh konsumen. Karena itu ada yang menyebutnya “kWh Meter” atau “Meteran Listrik” (kWh : kilowatt hour)
c. Saklar utama pemutus aliran listrik bila terjadi kelebihan pemakaian daya oleh pelanggan, adanya gangguan hubung singkat dalam instalasi listrik rumah pelanggan atau sengaja dimatikan untuk keperluan perbaikan instalasi listrik rumah.
Dalam bargainser ini terdapat komponen utama yaitu
circuit breaker (MCB : Miniature Circuit Breaker), spin control dan
meter listrik.
a. Circuit Breaker (MCB)
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, MCB inilah
komponen yang bertugas memutus aliran listrik bila terjadi pemakaian daya yang
berlebihan oleh konsumen atau bila terjadi gangguan hubung singkat dari suatu
peralatan listrik di rumah. Pun saat melakukan perbaikan instalasi listrik
rumah, komponen ini sebaiknya dimatikan.
b. Meter
Listrik (kWh Meter)
Sebagai penunjuk besarnya daya listrik yang telah
digunakan pelanggan. Satuannya dalam kWh (kilowatt hour). Indikatornya
terlihat dari angka-angka yang tercatat. Petugas pencatat PLN yang rutin
berkunjung tiap bulan selalu mencatat angka-angka ini.
c. Spin
Control
Merupakan sebuah komponen yang bekerja dengan berputar
bila terjadi pemakaian daya listrik. Semakin besar daya yang dipakai maka
perputaran akan semakin cepat. Besarnya daya pemakaian akan dicatat oleh “meter
listrik” dan bila kelebihan akan dibatasi oleh MCB.
Saat ini ada
2 macam bargainser, yaitu analog dan digital. Model analog masih sangat umum
dipakai di perumahan, sedangkan model digital biasanya lebih digunakan
untuk pelanggan PLN pra-bayar (dikenal dengan system pulsa). Untuk system ini,
pelanggan hanya perlu membayar terlebih dahulu sejumlah uang kepada PLN (bisa
melalui ATM dengan memasukkan kode pelanggan yang diperlukan) dan kemudian
mendapatkan kode semacam voucher untuk dimasukkan dalam bargainser tersebut.
Persis seperti membeli pulsa pra-bayar.
Termasuk dalam alat ini adalah sambungan kabel
pentanahan (“Arde” atau “Grounding”). Mengenai pentanahan akan dibahas
dalam bagian terakhir.
Bargainser tipe digital yang dipasang di instalasi
listrik rumah
|
2.
Pengaman Listrik (“Sekering” atau “Panel Hubung Bagi”)
Bagian ini lebih dikenal orang dengan nama “Sekering”.
Asalnya dari bahasa Belanda “Zekering”. Dalam bahasa Inggris biasa
disebut “Fuse”.
Fungsi utamanya adalah mengamankan instalasi bila
terjadi masalah seperti hubung singkat di peralatan listrik dengan cara memutus
arus listriknya.
Dalam bagian pengaman listrik ini, instalasi listrik
rumah dibagi dalam kelompok atau grup (kadang disebut juga dengan istilah Panel
Hubung Bagi). Tujuan paling utama adalahtentu saja faktor keamanan. Apabila ada
masalah pada suatu peralatan listrik, misal hubung singkat, maka tidak
keseluruhan aliran listrik ke rumah akan terputus. Dan akan lebih mudah mencari
bagian dari instalasi listrik tersebut yang bermasalah. Syaratnya tentu saja
pemilik rumah harus tahu pembagian grup ini.
Pembagian grup dalam suatu instalasi listrik rumah,
dalam hal ini adalah yang paling umum, biasanya per area, misalnya :
a. Antara
bagian depan dan bagian belakang rumah.
b. Antara sayap kiri atau sayap kanan rumah.
c. Untuk rumah 2 lantai, bisa dibagi per lantai
d. Antara berbagai macam beban listrik, seperti pompa air, lampu, stop kontak, AC dan lain-lain.
b. Antara sayap kiri atau sayap kanan rumah.
c. Untuk rumah 2 lantai, bisa dibagi per lantai
d. Antara berbagai macam beban listrik, seperti pompa air, lampu, stop kontak, AC dan lain-lain.
Perlu dicatat bahwa semakin banyak pembagian grup
tentunya berimbas pada biaya pemasangan instalasi listrik. Dihitung dari jumlah
pengaman dan kabel yang terpasang serta jasa pemasangan instalasi listriknya.
Tapi juga faktor keamanan dan kemudahan mencari sumber permasalahan
instalasi listrik akan turut berpengaruh.
Eh..kalo memang namanya sekering atau “fuse”, kok
bentuknya sekarang ini adalah MCB ya? Apa bedanya sih?
Baiklah teman, memang sih ada 2 jenis pengaman listrik
:
a. Pengaman lebur (“Sekering” atau” Fuse”)
Merupakan komponen pengaman listrik yang sifat
kerjanya meleburkan kawat yang dipasang didalam komponen tersebut apabila kawat
tersebut dilewati dengan arus hubung singkat tertentu. Jenis kawatnya
berbeda-beda untuk tiap hantar kawat dengan arus nominal tertentu, misal 2A
(Ampere), 4A, 6A dst.
Box tipe pengaman lebur (Sekering)
|
Komponen pengaman tipe lebur ini mulai jarang
digunakan karena ada kerepotan tersendiri bila putus karena terjadi masalah.
Apalagi bila persediaan sekering di rumah tidak ada. Tetapi secara jujur perlu
diakui bahwa komponen ini akan bekerja sempurna memutus listrik bila terjadi
masalah, asal saja komponen ini original kawatnya tanpa kita rubah sendiri.
Berbeda dengan tipe berikut yaitu MCB yang mempunyai fungsi sebagai pemutus
arus lsitrik bila kelebihan beban atau terjadi hubung singkat, pengaman lebur
hanya berfungsi bila terjadi hubung singkat saja.
b. Pengaman thermal (“MCB” atau “Circuit Breaker”)
Merupakan komponen listrik yang bekerja dengan system
thermal atau panas. Didalamnya terdapat bimetal, dimana bila arus listrik yang
mengalir melebihi ukuran tertentu (karena kelebihan beban atau terjadi hubung
singkat) dari MCB ini, maka bimetal ini secara mekanis akan memutus aliran listrik
dan menggerakkan tuas ke posisi “OFF”. Untuk menormalkan kembali sangat mudah,
hanya dengan mengembalikan tuas ke posisi “ON”.
Pengaman tipe MCB
|
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, mulai dari
bagian Pengaman listrik inilah menjadi tanggung jawab pelanggan. Bagian ini
sangat “customized”, sesuai dengan permintaan pelanggan dan dipasang
oleh instalatir listrik bersamaan dengan bagian instalasi listrik lainnya. Bila
terjadi masalah pada bagian ini, pelanggan bisa menghubungi instalatir listrik
tersebut atau petugas PLN pun masih bisa membantu bila kondisi darurat seperti
malam hari.
Dalam beberapa proyek pemasangan instalasi listrik
rumah, instalatir listrik kadangkala membuat terminal kabel pentanahan atau
arde tersambung dalam box pengaman ini. Sehingga kabel pentanahan dari
bargainser PLN akan dihubungkan di terminal ini.
Komponen Instalasi Listrik Rumah
1.
APP dari PLN (kWH Meter)
APP
(Alat Pengukur dan Pembatas) biasa disebut juga dengan meteran PLN (kWH meter).
Alat ini berfungsi sebagai tempat penyambungan kabel dari tiang listrik ke
instalasi dalam rumah. Selain itu, APP berfungsi sebagai pengukur daya listrik
(kWH meter) yang digunakan disebuah rumah, dan sebagai pembatas/pemutus arus
saat arus listrik di rumah tersebut berlebihan. Pemutus arus ini berupa MCB (Mini Circuit Breaker) atau sekring. APP
manyalurkan listrik menuju ke PHB (Perlengkapan Hubung Bagi) atau disebut box
MCB.
2. PHB (Box MCB)
PHB
berfungsi untuk menerima energi listrik dari APP, mendistribusikan dan
mengontrol penyalurannya melalui sirkuit cabang ke PHB cabang (misalnya pada
rumah bertingkat) atau dari PHB langsung melalui sirkuit akhir ke beban,
seperti stop kontak, lampu dan peralatan listrik lainnya.
Di
dalam PHB terdapat alat pengaman berupa MCB atau pengaman lebur (sekring)
dengan ukuran tertentu. Selain itu, di dalam PHB juga terdapat perlengkapan
lainnya seperti kabel pembumian dan terminal kabel.
3. Alat pengaman berfungsi untuk memutus arus saat
terjadi beban listrik berlebih dan terjadi hubung pendek (korsleting). Alat
pengaman merupakan bagian dari PHB (box MCB).
4. Elektrode Pembumian (Arde)
Pembumian
adalah penyaluran hubungan ke bumi jika terdapat kebocoran instalasi atau arus
listrik, karena bumi merupakan penetral arus listrik yang besar. Menurut PUIL 2000, elektrode pembumian adalah bagian konduktif atau
kelompok bagian konduktif yang membuat kontak langsung dan memberikan hubungan listrik dengan
bumi. Elektrode
pembumian dibuat dari bahan tembaga atau baja yang digalvanisasi (dilapisi
tembaga). Alat ini digunakan untuk melindungi keselamatan pemilik instalasi dan
peralatan/perlengkapan listrik agar terhindar dari kerusakan.
Prinsip
instalasi elektrode pembumian sama dengan instalasi penangkal petir, terutama
pada bagian penyalur sampai ke elektrode tanah. Resistasi elektrode harus dapat
diukur. Alat yang digunakan untuk mengukur resistansi elektrode pembumian
adalah Earth Tester.
5.
Penghantar Pentanahan
Penghantar pentanahan adalah penghantar
pengaman yang digunakan pada sistem pentanahan, yaitu untuk menghubungkan
sistem pentanahan dari elektrode pentanahan ke terminal utama pentanahan dan
dari terminal utama pentanahan sampai ke peralatan listrik yang ditanahkan.
Penghantar tanah harus dibuat dari bahan tembaga, aluminium, baja atau
perpaduan dari bahan tersebut. Berdasarkan kekuatan mekanisnya, luas penampang
minimum penghantar bumi yaitu:
a. Untuk
penghantar yang terlindung kokoh secara mekanis 1.5 mm2 tembaga atau
2.5 mm2 aluminium.
b. Untuk
penghantar yang tidak terlindungi kokoh secara mekanis 4 mm2 tembaga
atau pita baja yang tebalnya 2.5 mm2 dan luas penampangnya 50 mm2.
6. Penghantar Instalasi
Penghantar terdiri dari dua jenis yaitu kabel dan kawat. Kabel
adalah penghantar yang dilapisi dengan bahan isolasi (penghantar berisolasi).
Sebuah kabel listrik terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator adalah bahan
pembungkus kabel yang biasanya terbuat dari karet atau plastik, sedangkan
konduktor terbuat dari serabut tembaga atau tembaga pejal. Kawat adalah
penghantar tanpa dilapisi bahan isolasi (penghantar telanjang).
Kemampuan hantar sebuah kabel listrik ditentukan oleh KHA yang
dimilikinya dalam satuan Ampere. Kemampuan hantar arus ditentukan oleh luas
penampang konduktor yang berada dalam kabel listrik. Sedangkan tegangan listrik
dinyatakan dalam Volt, besar daya yang diterima dinyatakan dalam satuan Watt,
yang merupakan perkalian dari :
I(ampere) x V(volt)
= P(watt) ....…………………….(2.3)
Mengenai
penghantar yang akan digunakan dalam instalasi penerangan rumah tinggal
diantaranya kabel NYA dan kabel NYM.
a. Kabel NYA
Biasanya digunakan untuk
instalasi rumah dan sistem tenaga. Dalam instalasi rumah digunakan ukuran 1.5
mm2 dan 2.5 mm2, berinti tunggal, berlapis bahan isolasi
PVC (polyvinyl chloride) dan seringnya untuk instalasi kabel udara. Kode warna
isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan isolasinya hanya satu
lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe
ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup.
Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
Kode
Pengenal Jenis Kabel:
N: Kabel standar penghantar
tembaga
Y: Isolasi dari PVC
A: Penghantar berisolasi PVC
(berinti satu penghantar)
b. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel
instalasi listrik rumah atau gedung dan sistem tenaga. Kabel NYM berinti lebih
dari satu ada yang berinti dua, tiga, atau empat dan memiliki lapisan isolasi
PVC. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya
lebih baik dari kabel NYA tetapi harganya lebih mahal dari NYA. Kabel ini dapat
dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.
Kabel NYM dapat digunakan di
atas dan di luar plesteran pada ruang kering dan lambab, serta di udara
terbuka. Penghantarnya terdiri dari penghantar padat bulat atau dipilin bulat
berkawat banyak dari tembaga polos yang dipijarkan. Isolasi inti NYM harus
diberi warna hijau-kuning, biru muda, merah, hitam atau kuning. Khusus warna
hijau-kuning tersebut pada seluruh panjang inti dan dimaksudkan untuk
penghantar tanah. Sedangkan warna selubung luar kabel harus berwarna putih atau
putih keabu-abuan.
Kode
Pengenal Jenis Kabel:
N: Kabel standar penghantar tembaga
Y: Isolasi dari PVC
M: Kabel berselubung PVC
(biasanya berinti dua, tiga, atau empat dengan isolasi PVC dua lapis)
7.
Stop Kontak
Stop
kontak merupakan komponen instalasi listrik yang berfungsi untuk
mendistribuskan energi listrik dari instalasi rumah ke beban (telivisi, radio,
rice cooker, mesin cuci dan alat elektronik lainnya). Stop kontak biasa disebut
juga dengan kotak kontak. Pasangan stop kontak adalah tusuk kontak yang biasa
disebut juga dengan steker (colokan).
Stop
kontak dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a.
Stop Kontak Biasa
Stop
kontak ini biasanya juga disebut KKB (kotak kontak biasa). Stop kontak ini
digunakan untuk daya listrik relatif kecil. Pada instalasi rumah, stop kontak
biasa lebih banyak digunakan daripada stop kontak khusus. Berdasarkan
bentuknya, stop kontak terdapat beberapa macam yaitu stop kontak biasa, stop
kontak dengan hubungan tanah, dan stop kontak tahan air/tetesan. Sedangkan
berdasarkan pemasangannya, stop kontak terdiri dari stop kontak yang dapat
ditanam dalam dinding dan stop kontak yang dipasang di permukaan dinding.
Jika kita memasang stop kontak dengan
ketinggian kurang dari 125 cm, kita harus memberikan pengaman (tutup) baik
dengan cara diputar atau cara pengaman yang lain untuk melindungi penghuni
rumah dari bahaya tersengat listrik, karena stop kontak tersebut sangat mudah
dijangkau, bahkan oleh anak-anak
Stop kontak ini biasanya disebut juga
dengan KKK (kotak kontak khusus). Stop kontak ini digunakan untuk daya listrik
yang relatif besar. Pada instalasi rumah, stop kontak ini dipasang beberapa
buah. Artinya, kebutuhan jauh lebih sedikit dari stop kontak biasa. Contoh
penggunaan stop kontak khusus adalah untuk menyuplai listrik pada air conditioner (AC) atau water heater. Berdasarkan cara dan
bentuk pemasangannya, stop kontak khusus dapat dipasang di luar dinding atau ditanam
di dalam dinding.
8. Pipa Instalasi (Pipa
Kabel)
Pipa instalasi berfungsi sebagai
isolator pada kabel instalasi listrik. Oleh karena itu, pipa instalasi harus
terbuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan mekanis, panas, serta tidak
menjalarkan nyala api dan kelembapan. Bahan tersebut misalnya PVC atau baja.
Permukaan bagian dalam dan luar pipa harus rata dan tidak kasar.
Selain berfungsi sebagai isolator pada
kabel instalasi listrik, pipa instalasi juga berfungsi untuk memudahkan
penggantian kabel-kabel tanpa harus membongkar dinding. Artinya, kabel tinggal
dikeluarkan dan dimasukan kembali melalui pipa tersebut. Pipa kabel bisa
ditanam di dalam dinding ataupun dipasang di permukaan dinding.
9. Saklar dan Fitting
Lampu
Saklar dan fitting lampu merupakan
sirkit penerangan pada instalasi listrik rumah. Saklar berfungsi untuk
menyalakan dan mematikan lampu. Fitting adalah rumah atau tempat untuk memasang
lampu, saklar dan fitting lampu dapat ditanam di dalam dinding atau dipasang di
luar dinding.
Sumber : instalasi listrik rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar